Friday 22 April 2011

Pembinaan Keluarga Sakinah


“Kantor Urusan Agama adalah muaranya keluarga sakinah. Karena keluarga yang sakinah adalah keluarga yang dibina atas perkawinan yang sah…”. Begitulah salah satu ucapan yang diungkapkan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Mandailing Natal - Drs. Muksin Batubara, M. Pd – dalam sambutannya membuka acara Pembinaan Keluarga Sakinah di lingkungan Kan. Kemenag Kab. Mandailing Natal yang diadakah oleh Seksi Urusan Agama Islam (URAIS).
 Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Mandailing Natal, Drs. Muksin Batubara, M.Pd membuka acara Pembinaan Keluarga Sakinah

Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 21 April 2011 ini di hadiri oleh 30 orang peserta dari kecamatan yang ada di Mandailing Natal, yang terdiri dari Kepala KUA, Penyuluh, dan Masyarakat. Kegiatan seperti ini perlu diadakan, agar masyarakat paham dan mengerti apa itu keluarga sakinah. Makanya, dalam hal ini Nara Sumber yang didatangkan juga mereka yang memang dianggap ahli di bidangnya.
Syafridah Hannum, S. Sos, Kasi PKH dan Perlindungan Anak pada Kantor Pemberdayaan Perempuan dan KB Kab. Mandailing Natal memberikan materi tentang Gender dalam Keluarga Sakinah. Meski issue Gender ini sudah lama terdengar, tetapi masih layak untuk diperbincangkan kembali. Apalagi ini menyangkut tentang keluarga sakinah. Kenapa? Sampai saat ini pun masih banyak orang yang tidak mengerti apa itu gender. Sebahagian kita mengartikan gender adalah jenis kelamin, padahal tidak. Padahal yang dimaksud dengan gender itu adalah peran fungsi. Artinya wanita mengerjakan pekerjaan pria, tetapi dalam batas wajar. Gender yang ada di Indonesia tidak bisa disamakan dengan yang ada di negara lain.
 Kepala Kantor Urusan Agama Kec. Panyabungan Sutan Hasibuan, S. Ag dan Kepala KUA Kec. Kotanopan H. Ahmad Zainul Khobir, S. Ag

Sebagai contoh, seorang suami belanja di pasar untuk keperluan di dapur. Kalau di indonesia ini merupakan pemandangan yang tidak lazim, tetapi kalau di saudi Arabia, sebaliknya! Tidak kita jumpai para wanita belanja di pasar. Seperti adat di Mandailing, seorang suami yang mengendong dan mengasuh anaknya dianggap tidak wajar. Syafridah juga menambahkan, gender juga haruslah tidak melanggar aturan-aturan Allah sebagaimana yang sudah tertera di dalam al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah.
Dari segi kesehatan keluarga, haruslah diperhatikan kebutuhan gizi. Mulai dari usia pernikahan, kehamilan sampai melahirkan, demikian disampaikan Tikholijah Siregar Kasi Promosi Kesehatan dan Peran Serta Masyarakat Dinas Kesehatan Kab. Mandailing Natal. Makanan yang sehat bukanlah makanan yang enak-enak dan tinggi gizi dan vitamin. Semua itu harus disesuaikan dengan diri masing-masing. Tidak dianjurkan mereka yang berusia lebih dari 30 tahun untuk mengkonsumsi daging, karena daging itu dibutuhkan bagi mereka yang masih berada dalam usia perkembangan, tambah Tikholijah dalam penyampaiannya.
Kegiatan yang dilaksanakan 1 (satu) hari ini ditutup oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Mandailing Natal, Drs. Muksin Batubara. Disampaikan oleh beliau, pentingnya pendidikan anak yang dimulai dari keluarga. Karena walau bagaimanapun, keluarga adalah sekolah pertama bagi anak-anak, maka dari itu suasana keluarga haruslah kondusif dalam artian, orang tua haruslah menjadi contoh bagi anak-anaknya. Harus saling mendukung dalam pendidikan anak jangan saling melempar tanggungjawab. Dalam kesempatan itu, Muksin menyampaikan beberapat tips untuk istri agar disayang suami, tips yang disampaikannya itu beliau kutip dari buku “How to make your husband happy?”. Diantara tips tersebut adalah, istri harus selalu berpenampilan menarik dihadapan suami, rendahkan suara, mendorongnya dalam ketaatan, menjaga amanahnya dsb.
 Peserta Pembinaan terlihat ceria mengikuti acara

Diharapkan, dengan pembinaan ini peran kantor Urusan Agama kecamatan semakin nyata. Karena sebagai ujung tombaknya Kementerian Agama, KUA haruslah mampu memberikan penerangan dan penasehatan kepada calon pengantin, yang merupakan cikal bakal keluarga sakinah. (M. Reza Pahlevi)

Friday 15 April 2011

Pergantian Kepala KUA Kec. Panyabungan

Pergantian atau mutasi pejabat di lingkungan Kantor Kementerian Agama adalah hal yang wajar, “ kata H. Zainul Khobir, S. Ag, Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Panyabungan yang lama ketika memberikan sambutan dalam acara temu pisah Kepala KUA yang diadakan di kantor KUA Kec. Panyabungan.
Suasana Pelantikan Pejabat Strukturan Eselon IV b

Sebagaimana diketahui, Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Mandailing Natal, Drs. Muksin Batubara, M. Pd., pada hari Jum’at tanggal 08 April 2011 telah melantik 10 Pejabat Strukturan Eselon IV b yang semuanya adalah Kepala KUA Kecamatan. Ada beberapa Kepala KUA yang dimutasi, yaitu: Kepala KUA Kec. Panyabungan H. Zainul Khobir, S. Ag yang dilantik menjadi Kepala KUA Kec. Kotanopan. Haris Pulungan, S. Ag sebelumnya Kepala KUA Kotanopan dilantik menjadi Kepala KUA Lembah Sorik Marapi. Fahrur Rozi, SH sebelumnya Kepala KUA Kec. Panyabungan Selatan dilantik menjadi Kepala KUA Kec. Tambangan. Drs. Yahyamansyah sebelumnya Kepala KUA Kec. Tambangan dilantik menjadi Kepala KUA Kec. Panyabungan Selatan. Drs. Yasid Nasution sebelumnya Kepala KUA Kec. Panyabungan Utara dilantik menjadi Kepala KUA Kec. Bukit Malintang. Subhansyah Arifin, S. Ag sebelumnya kepala KUA Kec. Bukit Malintang dilantik menjadi Kepala KUA Kec. Siabu. Mahmuddin Nasution, A. Ma sebelumnya Kepala KUA Kec. Siabu dilantik menjadi Kepala KUA Kec. Panyabungan Barat. Sogopan Siregar, S. Ag sebelumnya Kepala KUA Kec. Panyabungan Barat dilantik menjadi Kepala KUA Kec. Panyabungan Utara. Sutan Hasibuan, S. Ag sebelumnya Kepala KUA Kec. Batang Natal dilantik menjadi Kepala KUA Kec. Panyabungan. Khalid, SHI sebelumnya CPPN pada KUA Kec. Lembah Sorik Marapi dilantik menjadi Kepala KUA Kec. Batang Natal, sedangkan Drs. Syamsir Batubara sebelumnya Kepala KUA Kec. Lembah Sorik Marapi beralih tugas ke fungsional, yaitu menjadi Tenaga Pengajar di Hutanamale.
 Suasana Temu Pisah Kepala KUA Kec. Panyabungan


Temu pisah Kepala KUA Kec. Panyabungan dihadiri oleh Pembantu Penghulu (P3N) Se-Kecamatan Panyabungan, Staf, CPPN serta Penyuluh KUA Kec. Panyabungan. Kegiatan yang diadakan hari Rabu, tanggal 13 April 2011 itu, disamping sebagai temu pisah antara Kepala yang lama dan baru juga merupakan ajang perkenalan antara Kepala yang baru Sutan Hasibuan, S. Ag dengan para Pembantu Penghulu.
Tidak banyak yang disampaikan Sutan Hasibuan, S. Ag sebagai Kepala yang baru, hanya beliau berkata akan meneruskan kebijakan-kebijakan Kepala yang lama selama kebijakan itu masih relevan dengan keadaan sekarang, tetapi apabila sudah tidak cocok, maka akan dirapatkan dan dimusyawarahkan untuk membuat kebijakan yang baru. (by. M. Reza Pahlevi)